siang ini, di mobil, aku dan Bapak bercerita banyak tentang kejadian yang kami alami hari ini. like we always do. sampai kemudian, Bapak menceritakan sesuatu yang mengejutkan. dan bisa dibilang, ini merupakan kabar yang mengejutkan dan sangat tidak menyenangkan. tentang kamu, tentang Ayahmu. ingin rasa hati ini mengetikkan kata-kata penghiburan untukmu, tapi terbersit di pikiranku, "ah, siapa aku ini?" sehingga aku memutuskan untuk diam dan cukup memberikan doa kepada Ayahmu dari kejauhan.
siang berlalu, hingga sore menjelang. Bapak ternyata memutuskan untuk menunda menjenguk Ayahmu, menjadi esok pagi. namun sayang, Bapak terlambat. pukul 9.30 malam, seorang teman mengirimkan pesan kepadaku. mengabarkan kesedihanmu. mimpi burukmu. ya, Ayahmu telah berpulang, kembali kepada-Nya. Bapak dan Ibu terkejut saat kuberitau berita ini. kami semua terkejut. apalagi kamu? beliau adalah Ayahmu, beliau adalah pahlawanmu. beliau adalah panutanmu. peristiwa ini pasti sangat memukulmu. aku tidak bisa berkata bahwa aku mengerti perasaanmu sekarang, karena aku belum, dan semoga tidak akan, mengalami apa yang kamu alami. tapi, aku sangat dekat dengan Bapakku. dan aku bahkan tidak sanggup untuk membayangkan bagaimana perasaanku jika harus kehilangan Bapak. apalagi kamu?
aku mencoba mengirimkan pesan untukmu. mengirimkan pesan ke salah satu temanmu. tapi tiada yang merespons. aku mencoba mencari kabar tentangmu di twitter. ternyata berita duka ini sudah menyebar sejak satu jam yang lalu. dan kebetulan ada salah satu teman kakakmu yang mengatakan kapan Ayahmu dimakamkan. Bapak dan Ibu pun merundingkan kapan waktu yang tepat untuk datang ke kediamanmu. sementara aku hanya mendengarkan sembari terdiam. pikiranku tertuju padamu. bagaimana keadaanmu sekarang? apakah kamu menangis? ataukah kamu justru sedang menenangkan Ibumu? apakah dia sudah disana? apakah dia sudah berhasil sedikit meringankan kesedihanmu?